Jokowi dalam kereta prototipe bandara Adi Soemarno Solo |
"Kita mau memenangkan kompetisi global dengan memiliki daya saing tinggi. Semua hal yang berkaitan dengan transportasi baik laut, darat, dan udara semua harus efisien," ujar Presiden Joko Widodo pada acara dimulainya pembangunan Perkeretaapian Bandara Adi Soemarmo, Solo, Sabtu 8 April 2017.
"Di banyak negara maju, dari bandara langsung ada kereta mau ke mana saja. Ini sambungan antarmoda yang akan mengefisienkan sekaligus memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat. Masyarakat punya pilihan beragam," Presiden menjelaskan.
Indonesia tentu harus mencapai efisiensi serupa itu. Itu sebabnya Pemerintah mempercepat dan memperbanyak pembangunan sarana transportasi yang terintegrasi. Salah satunya adalah pengembangan sarana transportasi terintegrasi di Solo tersebut, seperti dilansir Kepala Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden, Bey Machmudin.
Bandara Adi Soemarmo, sebagaimana disampaikan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, akan menjadi bandara besar dengan terminal seluas 13.000 m2 yang akan diperluas menjadi 26.000 m2 dengan kapasitas 1.525.013 penumpang per tahun yang akan dikembangkan secara bertahap dalam dua tahun.
Presiden berpesan agar masalah pembebasan lahan tidak menjadi hambatan. "Itu tanggung jawab bupati dan walikota, harus siap-soal. Kita memang bekerja seperti itu, kenapa? Karena negara lain sudah meninggalkan kita," Presiden menegaskan.
Selain itu, "Masyarakat harus paham dan memberikan dukungan penuh. Pembebasan lahan juga harus cepat karena ini untuk kepentingan rakyat banyak," ucapnya.
Kepada para jurnalis yang hadir dalam acara tersebut, Kepala Negara menegaskan bahwa pembangunan sarana transportasi terintegrasi di Solo akan langsung dimulai. "Terminalnya juga segera dimulai oleh Angkasa Pura I. PT Inka langsung mengerjakan keretanya di Madiun," tuturnya usai acara.
Hadir mendampingi Presiden dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. (Humas Kemensetneg)
Posting Komentar