Perkembangan dari pembangunan light rail transit (LRT) di Jakarta dan Palembang terus dipantau oleh Presiden Joko Widodo. Pembangunan tersebut diharapkan dapat selesai tepat pada waktunya agar dapat digunakan sebagai fasilitas pendukung gelaran Asian Games 2018 yang sudah semakin dekat. Demikian Presiden menegaskan saat memimpin rapat terbatas mengenai perkembangan pembangunan LRT Jakarta dan Palembang di Kantor Presiden, Jakarta, Senin, 6 Februari 2017.
"Saya ingin memastikan bahwa pembangunan yang kita lakukan untuk LRT ini bisa selesai tepat waktu, yaitu tahun 2018 atau sedikit masuk ke 2019. Karena kita tahu semuanya, tahun 2018 kita akan memiliki perhelatan olahraga berkelas internasional, Asian Games 2018," ujar Presiden.
Untuk diketahui, dalam rilis Kepala Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden, Bey Machmudin disebutkan bahwa rapat terbatas yang membahas pembangunan LRT tersebut sudah beberapa kali dilakukan sebelumnya. Kepala Negara pun juga beberapa kali meninjau langsung pembangunan LRT dimaksud. Melalui pembahasan dan peninjauan tersebut, Presiden Joko Widodo ingin memastikan betul bahwa tidak ada kendala berarti yang menghambat proses pembangunan.
"Mengapa ini terus kita rapatkan? Karena apapun setiap pembangunan infrastruktur terus kita cek lagi apa yang menjadi hambatan di lapangan. Apakah terkait dengan pembebasan lahan, pembiayaan, ataupun tata ruang, sampai soal infrastruktur pendukung agar dapat segera dicarikan jalan keluarnya," ucapnya.
Selain itu, Presiden Joko Widodo, yang memulai gagasan pembangunan LRT sejak menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, berharap agar pemerintah pusat dan pemerintah daerah dapat bersinergi untuk menyukseskan pembangunan. Bentuk kerja sama tersebut ke depannya akan dijadikan sebuah model yang akan diterapkan di kota-kota lainnya.
Demikian pula halnya dengan pengalaman yang didapatkan selama proses pembangunan LRT berlangsung. Baginya, ini adalah sebuah kesempatan emas bagi pemerintah untuk memperoleh pembelajaran dan alih teknologi yang akan bermanfaat bagi pembangunan-pembangunan lain di masa datang.
"Kita memang belum mempunyai pengalaman di bidang ini, baik dalam pembangunan MRT, LRT, maupun pembangunan kereta api cepat. Sehingga kita harapkan dari pembangunan yang pertama ini bisa kita pakai sebagai sebuah pembelajaran dan alih teknologi sehingga bisa bermanfaat untuk langkah-langkah kita ke depan," tuturnya.
Tampak hadir dalam rapat tersebut, Wakil Presiden Jusuf Kalla dan sejumlah menteri, yakni Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri BUMN Rini Soemarno, Kepala BKPM Thomas Lembong, Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki, Kepala BPKP Ardan Adiperdana dan juga beberapa direksi BUMN yang terkait pembangunan LRT. (Humas Kemensetneg)
Posting Komentar