Pemerintah Indonesia dalam hal ini melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memberikan rekomendasi izin Analisis Mengenai Dampak dan Lingkungan (AMDAL) bagi ExxonMobil Cepu Ltd untuk meningkatkan produksi blok Cepu.
Direktur Teknik dan Lingkungan Migas Direktorat Jenderal Migas Kementerian ESDM Djoko Siswanto mengatakan, rekomendasi tersebut telah ditandatanganinya baru-baru ini dan telah diserahkan kepada Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
Namun, ia mengaku tidak tahu kapan AMDAL dari KLHK keluar. Yang pasti, ia berharap, izin tersebut bisa keluar secepatnya untuk mengejar target lifting Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2017 sebesar 815 ribu barel per hari.
"Sudah saya kasih rekomendasi untuk peningkatan produksi Cepu. Sekarang sudah di KLHK. Karena mereka yang terbitkan, harusnya terbitnya (izin AMDAL) bisa sekarang juga," ujarnya, Selasa (10/1).
Lebih lanjut ia mengatakan, rekomendasi AMDAL dari Kementerian ESDM sangat penting agar KLHK mengeluarkan izin AMDAL tersebut. Setelah izinnya keluar, peningkatan produksi blok Cepu bisa berjalan pada kuartal I 2017.
"Bisa saja kalau mau kuartal I, yang penting diproses saja dulu di KLHK," terang Djoko.
Sebelumnya, Vice President for Public and Government Affairs ExxonMobil Indonesia Erwin Maryoto mengklaim, perusahaannya sudah siap dari sisi teknis untuk melakukan penambahan produksi. ExxonMobil, lanjutnya, hanya benar-benar menunggu izin AMDAL saja agar bisa terlaksana.
"Dari segi fasilitasnya sih sudah siap, tinggal mendapat izin lingkungannya saja," jelas Erwin ditemui di Gedung Kementerian Koordinator bidang Kemaritiman, Jumat pekan lalu.
Menurut data Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas) per 30 November 2016, produksi blok Cepu berada di angka 169.808 barel per hari. Angka ini lebih besar dibandingkan target APBNP dan Work Program and Budget (WP&B) SKK Migas 2016 masing-masing sebesar 163.910 ribu barel per hari dan 160.704 barel per hari.
Sebagai informasi, target lifting dari blok Cepu berada di angka 200 ribu barel per hari pada tahun ini. Angka ini mengambil porsi 24,53 persen dari target lifting nasional sebesar 815 ribu barel per hari di tahun ini.
Target lifting blok Cepu berada di posisi kedua nasional setelah blok Rokan yang dioperatori Chevron Pacific Indonesia dengan angka 228.908 ribu barel per hari.
sumber : CNNIndonesia.com
Posting Komentar